Semua berubah ketika aku punya cowok. Aktifitasku di dunia
literasi turun drastis. Perlahan, namaku mulai pudar di grup-grup kepenulisan
online. Aku menjadi sangat jarang menulis, bahkan mulai kesulitan menangkap ide
dari tema yang sudah ditentukan di lomba tulis yang biasa kuikuti. Lama-kelamaan aku menjadi malas. Apalagi, pacarku menuntut lebih banyak perhatian,
ia tak suka dengan hobi menulisku. Ternyata punya pacar tak semanis yang
kubayangkan. Hubunganku dengan si dia tak berjalan mulus meski sudah
kutinggalkan semua kesibukanku demi dia. Parahnya, aku justru akrab dengan
kecewa, sedih, dan ... galau! Aku yang tak suka terlibat adu mulut saat
bertengkar, membuatku akhirnya punya kebiasaan baru: Menulis di buku harian!
Mulai saat itu, semua yang kurasakan kutulis di buku harian.
Saat aku sedih, kecewa, marah, aku menulis. Belakangan kusadari, bahwa ternyata
punya cowok itu tidak selalu bahagia. Buktinya, isi buku harianku lebih banyak
sedihnya ketimbang senangnya. Lebih banyak pahitnya ketimbang manisnya. Lebih
banyak galaunya ketimbang bahagia.
Puncaknya, kami putus dengan alasan sudah tidak cocok lagi.
Galau? Tentu saja. Aku butuh waktu berhari-hari untuk kembali menstabilkan
jiwaku. Selama masa galau itu, kutulis semua unek-unekku. Kuungkapkan
sedihku, kecewaku, juga marahku atas sikap dia selama ini. Anehnya,
kata-kata sedih yang dramatis dengan diksi yang aduhai mengalir begitu
mudahnya. Tidak seperti ketika aku masih berpacaran dengannya.
Seminggu kemudian, setelah aku merasa lebih baik, kubuka buku
harianku. Kubaca semua tulisan dari awal hingga akhir. Aku sungguh terpana.
Tak kusangka aku bisa menulis sebagus itu. Menurutku, tulisan-tulisan itu jauh
lebih bagus daripada tulisan-tulisanku yang dulu. Semangatku seperti terbakar
lagi untuk menulis. Dengan asa yang berkobar, aku mulai menulis status di akun
Facebook: "Saat kamu sedih, menulislah! Saat kamu kecewa, menulislah! Saat
kamu marah, galau, frustrasi, menulislah! Lalu ketika kamu sudah "normal",
bukalah tulisan itu, maka kamu akan sadar, betapa berbakatnya kamu!
0 komentar:
Posting Komentar